1. Tujuan : pemahaman tentang anggota tubuh dan fungsinya

Tahapan pertama dalam memberikan permainan atau kegiatan bagi anak adalah
dengan mengenalkan anggota tubuh dan fungsinya. Pada tahapan ini anggota fisik
yang dikenalkan adalah yang lebih mudah dikenal anak seperti tangan, kaki, mata,
hidung, telinga, mulut, rambut.Pengenalan tersebut hendaknya satu persatu dahulu.     Apabila beberapa anggota tubuh telah dikenalnya dengan baik dan dapat membeda
kannya berikut fungsinya, maka orangtua dapat beralih mengenalkannya ke anggota
tubuh lainnya.

a. ” Bermain dengan cermin ”        ( Perkembangan emosi )
Alat    :  cermin/ kaca
Cara   :
Anak dan orangtua secara bersama – sama mengamati wajah secara bergantian, lalu
bertanya jawab dan menunjuk tentang bagian dari wajah dan menunjukkan ekspresi
senang dan sedih.

b.  “  Mencari harta karun “          (Perkembangan kognitif)
Alat   :  topi/ peci, bando/ jilbab, gelang mainan, sandal, 5 jejak kaki raksasa terbuat
dari karton dengan ukuran besar
Cara  :
Anak diminta menunjuk anggota tubuhnya : kepala, tangan, kaki. Lalu dikenalkan
barang yang biasa dipakai di  anggota tubuhnya seperti untuk anak laki laki : topi/
peci  atau anak perempuan bando/ jilbab : di kepala, gelang mainan : di tangan,
sandal  : di kaki ) lalu orangtua bersama anak meletakkan kaki-kaki raksasa yang
ditempel di lantai dengan jarak berjauhan dan alat mainan di tempat-tempat yang bisa
dijangkau anak. Lalu anak mulai mencari alat mainan dengan petunjuk jejak kaki
raksasa (anak belajar mengingat letak alat yang disimpan sementara orangtua hanya
sedikit menuntun). Setelah alat mainan ditemukan, orangtua kembali mengingatkan
alat mainan yang diletakkan di anggota tubuh.

c.  ” Fun house ”        (Perkembangan motorik kasar: memantapkan tahapan
merangkak dan melompat)
Alat     : kapur tulis untuk embuat 2 lingkaran kecil, kain panjang untuk membuat
terowongan dengan ukuran badan orangtua (diikat dan direntangkan diantara 2 tiang/
kursi/ meja namun tetap perhatikan unsur keamanan bagi anak), 1 gambar tangan,
1 gambar dan 1 gambar wajah anak (gambar dibuat sendiri).
Cara    :
Anak dikenalkan gambar tangan, kaki dan wajah lalu bersama – sama orangtua
meletakkan 3 gambar tersebut di dalam terowongan. Anak bersama orangtua
merangkak ke dalam terowongan, lalu anak diminta untuk mengambil 3 gambar yang
disebar di dalam terowongan. Anak dan orangtua melompat masuk dan keluar di
dalam 2 lingkaran. Lakukan bersama 2-3 kali lalu biarkan anak melakukannya sendiri.
Setelah selesai, anak diminta untuk menunjuk gambar sesuai instruksi seperti mana
gambar muka dsb dan mengucapkannya kembali.

d. ” Bermain terigu ”                    (Perkembangan motorik halus)
Alat    : play do dari adonan terigu, garam, minyak dan air (diaduk hingga jadi
adonan yang siap dibentuk/dicetak), pisau plastik, gilingan kayu, cetakan plastik
agar agar
Cara   :
Anak diingatkan tentang tangan yang memiliki jari jari yang dapat membuat sesuatu.
Orangtua dan anak bersama – sama membuat benda/makanan/binatang/tumbuhan.
Orangtua selalu berdialog ttg apa yg dibuat anak. Sebaiknya orantua memberikan
kebebasan bagi anak untuk berkarya dan selalu memberikan pujian walaupun benda
yang dibuatnya tidak berbentuk. Hal ini penting untuk membuat anak berpikir
kreatif dan memupuk kepercayaan dirinya.

e. “ Mencuci sendal “                  (Perkembangan motorik halus)
Alat     :  sendal, sikat cuci pakaian, sabun cair tangan untuk anak, ember kecil
Cara    :
Anak diingatkan tentang pentingnya menjaga kebersihan sandalnya dengan bahasa
sederhana/ mudah dimengerti. Anak mencuci sandal dengan pengawasan orangtua
seperti memberi sendal dengan sabun cair lalu menggosok dengan sikat dan mem
basuhnya dengan air.

f.  ” Menyanyi tentang anggota tubuh ”   (Perkembangan bahasa)
Alat      :   –
Cara     :
Anak diingatkan lagi tentang nama anggota tubuh yang diingatnya sambil menunjuk
anggota tubuh dan tanya jawab. Anak dikenalkan dengan lagu lagu kreasi dari
AT  Mahmud/ Bu Sud yang sangat mudah dinyanyikan tentang anggota tubuh seperti

DUA MATA SAYA

Dua mata saya, hidung saya satu
dua kaki saya, pakai sepatu baru
Dua tangan saya, yang kiri dan kanan
satu mulut saya, tidak berhenti makan

g.  “ Bermain bola “                      (Perkembangan motorik kasar)
Alat     :  bola ukuran kecil, dus sebagai gawang
Cara    :
Anak duduk berhadapan dengan orangtua dengan jarak berjauhan dan dengan kaki
terbuka. Anak dikenalkan salah satu fungsi tangan yaitu mendorong dan menangkap
bola. Orangtua mendorong bola dengan pelan ke arah anak dan anak menerima bola
yg digelindingkan. Anak lalu belajar mendorong bola dan orangtua menerima bola.
Kegiatan tersebut diulang hingga anak mahir mendorong dan menangkap bola. Lalu
anak dan orangtua bersama sama bermain bola dengan cara saling menendang bola
dan memasukkannya ke dalam gawang.

h.  “ Bermain balon “                    (Perkembangan motorik halus)
Alat     :  balon, kipas tangan ukuran kecil
Cara     :
Anak diingatkan tentang tangan yang memiliki jari jari yang dapat mengipas balon.
Anak melihat contoh orangtua yang mengipas balon ke arah depan. Anak lalu
mengipas sendiri.

2. Tujuan : pemahaman tentang nama diri dan wajah orang di sekitarnya

Permainan/ kegiatan pada tahapan ini sangat penting dikenalkan pada anak terutama
bila anak nantinya berada di lingkungan yang ramai/ berada di luar rumah. Tentu kita
tidak ingin kehilangan anak kita kan ? Dengan mengetahui nama dirinya dan mengenal
dengan baik wajah orang yang dikenalnya di rumah, diharapkan anak dapat awas
dengan orang asing yang tidak dikenalnya, bajkan untuk anak usia 2 tahun yang
mungkin belum dapat bicara dengan lancar.

a. ” Bermain dengan foto ”               (Perkembangan kognitif)
Alat    : foto anak, ayah, ibu, saudara kandung (bila ada)
Cara    :
Anak dikenalkan/ diingatkan foto dirinya, orangtua dan saudara kandungnya.
Foto – foto tersebut lalu dibalik menghadap lantai. Orangtua lalu membalik foto satu
persatu dan anak menebak siapa di foto tersebut. Pada usia 2 tahun,  biasanya anak
hanya dapat menyebut sebutan seperti ayah, bunda, kakak atau dede dan biasanya
belum dapat menyebutkan nama panggilan dari semua anggota keluarga. Pada usia ini
anak dapat diingatkan kembali tentang nama panggilan dirinya seperti namanya siapa ?
= dede Ara.

b. ” Lomba mengambil foto ”           (Perkembangan motorik kasar)
Alat   :  foto anak, ayah, ibu, saudara kandung (ditempel di dinding/white board)
Cara   :
Anak diingatkan kembali tentang foto – foto yang ada. Orangtua mengenalkan cara
mengambil 1 foto dengan melompat dua kaki. Catatan : jarak antara anak mulai
melompat dengan foto – foto yang ditempel sebaiknya tidak terlalu jauh misalnya 1,5 m
saja. Anak lalu mengambil 1 foto yang disebutkan orangtua yang ditempel di dinding/
whiteboard dengan melompat dua kaki lalu menyebutkan foto yang diambilnya.

Leave a comment